Apakah kita sering mengalami kelupaan? Lupa merupakan sifat alami yang terjadi pada setiap manusia. Ingatan kita atau memori kita sudah tentu disimpan dalam otak.
Anda pernah merasakan tiba-tiba tidak dapat mengingat ketika melakukan sebuah rutinitas, seperti mengetik, menyalakan komputer, arah menuju kantor atau menuju rumah yang tercepat? Nah, untuk membantu memori atau ingatan kita, disarankan menggunakan bantuan-bantuan dari luar, seperti membuat catatan ataupun pengingat agar bantuan tersebut dapat mengaktifkan ingatan atau memori kita kembali.
Bertambahnya usia juga sangat mempengaruhi kemampuan otak kita untuk mengingat. Ini disebabkan karena memori atau ingatan kita terbatas. Ternyata penyakit lupa tidak hanya terjadi pada usia tua, usia muda banyak juga yang sering lupa. Tentunya jika hal ini terjadi jangan pernah kita menganggap remeh.
Menurut Epharmapedia (Rabu, 27/7/2011) , terdapat tanda lupa yang harus diwaspadai karena menunjukkan hal yang serius karena kita dapat kehilangan memori antara lain:
a. Memiliki kesulitan mempelajari hal-hal baru
b. Memiliki kesulitan mengingat hal-hal yang telah dilakukan berkali-kali
c. Tiba-tiba melupakan hal-hal jauh lebih sering daripada yang pernah terjadi
d. Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan
e. Menceritakan cerita hal yang sama atau kalimat yang sama berulang kali dalam percakapan
f. Memiliki kesulitan mengingat ulang kejadian sehari-hari.
b. Memiliki kesulitan mengingat hal-hal yang telah dilakukan berkali-kali
c. Tiba-tiba melupakan hal-hal jauh lebih sering daripada yang pernah terjadi
d. Mengalami kesulitan dalam membuat keputusan
e. Menceritakan cerita hal yang sama atau kalimat yang sama berulang kali dalam percakapan
f. Memiliki kesulitan mengingat ulang kejadian sehari-hari.
Demensia alzheimer adalah penyakit lupa yang paling harus diwaspadai. Demensia alzheimer adalah kondisi di mana sel saraf pada otak mati, sehingga membuat sinyal dari otak tidak dapat ditransmisikan sebagaimana mestinya. Kematian sel-sel otak ini baru menimbulkan gejala klinis dalam waktu cukup lama, sekitar 30 tahun. Pada awalnya, penderita mengalami gejala mudah lupa, seperti tidak mampu menyebut kata yang benar, berlanjut dengan kesulitan mengenal benda hingga tidak mampu menggunakan barang-barang sekalipun yang termudah atau sering digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar