Ditengah cuaca tropis, banyak dari mereka yang selalu mencari kenyamanan dalam ruang yang berpendingin udara atau air conditioner (AC). Maka tidak jarang sebagian dari mereka memasang AC dirumahnya. Tetapi dibalik kenyamanan itu ada bahaya penggunaan AC tersebut.
Menyejukan, namun berlama-lama menerima paparan hawa dingin penyejuk ruangan juga tidak baik bagi kesehatan. Bekerja seharian di ruang yang menggunakan pendingin ruangan saat ini sudah seperti kewajiban sejak beberapa tahun terakhir. Hal ini disebabkan semakin panasnya suhu udara yang diakibatkan oleh pemanasan global. Padahal penggunaan pendingin ruangan juga salah satu penyebab terjadinya pemanasan global karena menipisnya lapisa ozon.
Beberapa hal yang harus diingat jika menggunakan pendingin ruangan yang terus menerus:
a. Sarang bakteri
Umumnya kita sering tidak membersihkan tempat keluarnya tetesan air AC, akibatnya menjadi tempat tikus dan kuman lainnya. Oleh karena itu kita sering mengecek saluran AC tersebut.
b. Menimbulkan penyakit
Gejala yang ditimbulkan dari sindrom ini adalah sakit kepala, pusing, sinus dengan hidung tersumbat, gatal-gatal, mata mudah merah dan berair, gatal tenggorokan, mual, lesu dan sulit untuk berkonsentrasi. Jika tidak segera ditangani maka bisa menimbulkan penyakit yang lebih serius. Selain itu penggunaan pendingin ruangan yang terus menerus bisa membuat kulit menjadi kering dan tubuh kehilangan cairan
c. Pemicu sindrom
Pada gedung tertutup yang menggunakan pendingin udara, maka sirkulasi udaranya hanya berputar disekitar tempat yang itu-itu saja dan ditambah adanya polutan pada udara yang sama. Hal ini bisa memicu timbulnya Sick Building Syndrome. Sindrom ini bisa mengakibatkan infeksi saluran pernafasan serta dapat memperburuk penderita penyakit asma dan alergi akibat udara yang kotor. Banyak minum air putih untuk menjaga kulit tetap terhidrasi dengan baik, meski berada di ruangan berpendingin. Jangan menunggu hingga Anda merasa haus. Air mudah diserap oleh tubuh, untuk itu jangan pernah lupa minum agar kulit tetap lembab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar